Assalamuailaikum

Jumat, Februari 11, 2011

WASIAT UMMU IYAS’


Ummu Iyas adalah Umamah binti Al-Harits istri ‘Auf bin Malham Asy-Syaibani. Dia berwasiat kepada putrinya (Ummu Iyas). Wasiat ini terkenal dengan namanya yang mana dia dilamar oleh Amru bin Auf bin Hujar kakek dari Umrul Qais sang penyair.

Inilah nasehat seorang Ibu kepada putrinya ketika putrinya akan menikah:

“Wahai Putriku! Sesungguhnya engkau tinggalkan sebuah kondisi dimana kau dilahirkan di sana. Engkau tinggalkan kehidupan dimana kau tumbuh dan berkembang menuju sebuah sangkar yang belum kau kenal serta pendamping yang belum kau akrabi. Seandainya seorang wanita merasa tidak butuh kepada seorang suami karena kekayaan kedua orang tuanya atau karena rasa sayang keduanya yang amat mendalam kepadanya, tentu aku lebih tidak butuh kepadanya. Namun ketahuilah, wanita itu dicipta untuk lelaki dan lelaki dicipta untuk wanita. Dia menjadi pengawas dan raja yang berkuasa atas dirimu. Maka jadilah kamu budaknya, niscaya dia akan menjadi budakmu. Dan jagalah 10 hal berikut di hadapannya sebagai bekal bagimu.

Wasiat yang pertama & kedua: Tunduklah kamu kepadanya dengan penuh keridhaan, dengarlah baik-baik perkataannya dan taatilah.

Wasiat ketiga & keempat: Jagalah objek-objek pandangan dan penciumannya. Jangan sampai dia mendapati keburukan pada dirimu. Jangan sampai dia mencium dari tubuhmu kecuali bau yang harum.

Wasiat kelima & keenam: Jagalah waktu tidurnya dan makannya, karena rasa lapar akan membangkitkan gejolak emosi dan gangguan dari kenyenyakan tidur akan membuatnya marah.

Wasiat ketujuh & kedelapan
: Jagalah hartanya, perhatikanlah keluarganya, pandai-pandailah mengatur anggaran rumah tangga dan sabarlah di dalam mendidik anak.

Wasiat kesembilan & kesepuluh: Jangan melawan perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya. Jika kau selisih perintahnya, berarti kau membuatnya marah. Jika kau sebarkan rahasianya, jangan harap kau dapat aman dari pengkhianatannya.

Janganlah sekali-kali kamu menampakkan kegembiraan di hadapannya ketika dia sedang ditimpa kesusahan, dan jangan pula kau tampakkan kesedihan pada saat dia merasa bahagia. Hal pertama merupakan peremehan terhadap suami, sedangkan yang kedua merupakan gangguan terhadapnya.

Janganlah kamu bersikap keras kepala terhadapnya hingga membuatnya benci kepadamu. Jangan pula menjauhinya hingga dia melupakanmu. Jadilah kau sebagai orang yang paling memuliakannya, niscaya dia akan menjadi sahabatmu.

Ketahuilah, bahwa kamu tak akan mendapatkan apa yang kamu cintai hingga kamu lebih mengutamakan keridhaan suamimu di atas keridhaanmu dan keinginannya di atas keinginanmu.

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails