Assalamuailaikum

Senin, Juni 16, 2014

KISAH NENEK PEMUNGUT DAUN

Alkisah di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunganya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, ia pergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudhu, masuk masjid, dan melakukan salat Zhuhur. Setelah membaca wirid sekedarnya, ia keluar masjid dan membungkuk-bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembar pun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh menyengat.

Keringatnya membasahi seluruh tubuhnya. Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. Pada suatu hari Takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua itu datang. Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid.

Usai salat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satu pun daun terserak di situ. Ia kembali lagi ke masjid dan menangis dengan keras. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang-orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. “Jika kalian kasihan kepadaku,” kata nenek itu, “Berikan kesempatan kepadaku untuk membersihkannya.”

Singkat cerita, nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. Seorang kiai terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat, pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya, kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. Sekarang ia sudah meniggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

“Saya ini perempuan bodoh, pak Kiai,” tuturnya. “Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari akhir tanpa syafaat Kanjeng Nabi Muhammad saw. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan shalawat kepadanya.”

Perempuan tua dari kampung itu bukan saja mengungkapkan cinta Rasul dalam bentuknya yang tulus. Ia juga menunjukkan kerendahan hati, kehinaan diri, dan keterbatasan amal dihadapan Allah swt. Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang luhur. Ia tidak dapat mengandalkan amalnya. Ia sangat bergantung pada rahmat Allah. Dan siapa lagi yang menjadi rahmat semua alam selain Rasulullah saw.

SUBHANALLAH...^^

Minggu, September 04, 2011

MENIKAH TERLEBIH DAHULU atau MENUNTUT ILMU…?!


…”Manakah yang lebih afdhol bagi penuntut ilmu, menikah terlebih dahulu atau menuntut ilmu..?!”

JAWABNYA:
..”Tergantung mana di antara keduanya yang lebih mampu menyelamatkan agamanya, memberi kemaslahatan pada hatinya & dapat mengkonsentrasikan pikirannya.”

(Terjemah Ta'lim Muta'alim)

HAL2 YANG MEMBUAT HATI MENJADI LAPANG ~(By: Ibnul Qayyim)~


1.Tauhid

2.Ilmu yang bermanfaat
Ulama adalah orang yang paling lapang dadanya, orang yang paling bahagia & orang yang paling senang.

3.Amal Shalih
Kebaikan adalah cahaya di hati, sinar di wajah, kelapangan dalam rezeki & ungkapan cinta di hati orang2 sekitarnya.

4.Keberanian
Seorang yang berani adalah orang yang kaya hati, teguh pendirian & kuat tubuhnya, karena dia hanya mengharap kepada Allah. Dia tidak akan terusik oleh berbagai peristiwa, tidak tergoyahkan oleh kasak kusuk & tidak terguncang oleh suara2 yang mencemaskan.

MENCARI FAIDAH (Terjemah Ta’lim Muta’alim)



Sahabat Hilal bin Yasar berkata: “Saya pernah melihat Nabi SAW sedang bersabda kepada para sahabatnya tentang suatu ilmu & hikmah. Lalu saya berkata: “ Wahai Rasulullah, semoga engkau berkenan mengulangi apa yang telah disabdakan kepada para sahabat.”

Sahut Nabi SAW kepadaku: “Apakah kau membawa pulpen?”

Jawabku: “Aku tak punya pulpen!”

Sahut beliau SAW kepadaku:”Wahai Hilal, engkau jangan meninggalkan pulpen, sebab kebaikan itu terdapat pada pulpen & orang yang mau mempergunakannya sampai hari kiamat.”

Selasa, April 05, 2011

BAHAN BANGUNAN SURGA


Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW menceritakan pengalamannya sewaktu memasuki surga: “Aku melihat di dalam surga ada beberapa malaikat yang membangun istana. Batanya terbuat dari perak, juga ada yang terbuat dari emas. Mereka terus membangun. Ketika mereka berhenti membangun, aku lalu bertanya, “Kenapa kalian berhenti?”

Mereka menjawab, “Benar-benar telah habis perbekalan kami”

Aku lantas bertanya, “Apa perbekalan kalian?”

Mereka menjawab, “Berdzikir kepada Allah Ta’ala, karena orang yang mempunyai istana ini adalah orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala. Tatkala orang itu berhenti berdzikir, maka kami-pun berhenti membangun istana”

Jumat, Februari 11, 2011

WASIAT UMMU IYAS’


Ummu Iyas adalah Umamah binti Al-Harits istri ‘Auf bin Malham Asy-Syaibani. Dia berwasiat kepada putrinya (Ummu Iyas). Wasiat ini terkenal dengan namanya yang mana dia dilamar oleh Amru bin Auf bin Hujar kakek dari Umrul Qais sang penyair.

Inilah nasehat seorang Ibu kepada putrinya ketika putrinya akan menikah:

“Wahai Putriku! Sesungguhnya engkau tinggalkan sebuah kondisi dimana kau dilahirkan di sana. Engkau tinggalkan kehidupan dimana kau tumbuh dan berkembang menuju sebuah sangkar yang belum kau kenal serta pendamping yang belum kau akrabi. Seandainya seorang wanita merasa tidak butuh kepada seorang suami karena kekayaan kedua orang tuanya atau karena rasa sayang keduanya yang amat mendalam kepadanya, tentu aku lebih tidak butuh kepadanya. Namun ketahuilah, wanita itu dicipta untuk lelaki dan lelaki dicipta untuk wanita. Dia menjadi pengawas dan raja yang berkuasa atas dirimu. Maka jadilah kamu budaknya, niscaya dia akan menjadi budakmu. Dan jagalah 10 hal berikut di hadapannya sebagai bekal bagimu.

Wasiat yang pertama & kedua: Tunduklah kamu kepadanya dengan penuh keridhaan, dengarlah baik-baik perkataannya dan taatilah.

Wasiat ketiga & keempat: Jagalah objek-objek pandangan dan penciumannya. Jangan sampai dia mendapati keburukan pada dirimu. Jangan sampai dia mencium dari tubuhmu kecuali bau yang harum.

Wasiat kelima & keenam: Jagalah waktu tidurnya dan makannya, karena rasa lapar akan membangkitkan gejolak emosi dan gangguan dari kenyenyakan tidur akan membuatnya marah.

Wasiat ketujuh & kedelapan
: Jagalah hartanya, perhatikanlah keluarganya, pandai-pandailah mengatur anggaran rumah tangga dan sabarlah di dalam mendidik anak.

Wasiat kesembilan & kesepuluh: Jangan melawan perintahnya dan jangan menyebarkan rahasianya. Jika kau selisih perintahnya, berarti kau membuatnya marah. Jika kau sebarkan rahasianya, jangan harap kau dapat aman dari pengkhianatannya.

Janganlah sekali-kali kamu menampakkan kegembiraan di hadapannya ketika dia sedang ditimpa kesusahan, dan jangan pula kau tampakkan kesedihan pada saat dia merasa bahagia. Hal pertama merupakan peremehan terhadap suami, sedangkan yang kedua merupakan gangguan terhadapnya.

Janganlah kamu bersikap keras kepala terhadapnya hingga membuatnya benci kepadamu. Jangan pula menjauhinya hingga dia melupakanmu. Jadilah kau sebagai orang yang paling memuliakannya, niscaya dia akan menjadi sahabatmu.

Ketahuilah, bahwa kamu tak akan mendapatkan apa yang kamu cintai hingga kamu lebih mengutamakan keridhaan suamimu di atas keridhaanmu dan keinginannya di atas keinginanmu.
Related Posts with Thumbnails