Bapak itu selalu tersenyum padaku
Tanpa ia tau,
Aku menyiratkan senyum salam untuk anaknya
Anaknya yang ku damba
Ibu dan adik perempuannya,
Ramah dalam senyum simpul sapa
Ah lagi-lagi,
Aku hanya bertitip salam dalam sapa senyumku
Ah lagi-lagi,
Mengapa mereka tiada mendapati rona harapku?
Ini salah siapa?
Salah siapa?
Aku hanya terfokus pada mimpi
Lalu kenyataan memberiku harap
Namun jua menghantamku dalam diam
Ini salah siapa?
Salah siapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar