Assalamuailaikum

Jumat, Oktober 16, 2009

SINYAL SIMPATI



Pernah nggak sih kita merasa kalau orang-orang di sekitar kita tuh suka memperhatikan? Kadang kita suka nggak ngeh, apatis dan nggak peduli. Suatu ketika saya pernah berpapasan dengan seseorang, kemudian dia bertanya kepada saya, “Kamu suka warna biru ya?” Lalu saya menjawab, “Kok tau?”

“Suka merhatiin aja”, begitu katanya.

Hmm, belum lagi kalau penampilan saya nggak seperti biasanya, misalnya memakai baju warna warni, mereka acap kali memperhatikan dan tersenyum, atau berkata, “Tumben, cerah!” Atau kebiasaan-kebiasaan lainnya yang ternyata mereka hafal benar, dan tanpa saya sadari mereka sudah menghafalnya.

Hhm…, haruskah saya berterima kasih?

Ironis!

Beberapa orang yang kita mengiranya apatis ternyata diam-diam mereka justru memperhatikan. Dan justru sebaliknya, mungkin diri kita-lah yang sebenarnya apatis!

Hhm…, intinya dalam diri setiap orang memang membutuhkan penghargaan, butuh diperhatikan dan suka memperhatikan. Contohnya saja, ketika seorang mengirimkan sebuah pesan sms kepada kita, mereka pasti mengharapkan pesan tersebut dibalasnya, atau dikala kita meminta bantuan kepada mereka dan kita mendapatkan ‘sinyal simpati’ yang lebih, mereka hanya mengharapkan sebuah ucapan terima kasih. Itu saja. “Dan biasakanlah mengucapkan terima kasih,” begitu kata teman saya. “Nanti kalau Loe punya suami, biarpun Loe minta tolong dia untuk ambilin anduk aja, Loe juga harus bilang terima kasih, karena itu bisa membuat dia senang dan merasa dihargai.” Hhm…, saya menelaah ucapan itu benar-benar, dan nanti ketika saya mempunyai seorang pasangan hidup saya akan melakukannya dengan senang hati.

Insya Allah ^_^

“Dan biasakanlah memikirkan tentang kekhawatiran orang lain!” begitu pula kata teman saya.

Bagaimana jika kita mengirimkan sebuah sms tanpa adanya balasan? Tentu rasanya kesal, sedih, kecewa, merasa tak dihargai, rindu, atau khawatir. Dan pernahkah kita memikirkan tentang kerinduan atau kekhawatiran orang tersebut di seberang sana? Mungkin belum tentu!. Namun kita akan merasakan rasa kecewa yang sama ketika kita yang mengirimkan sebuah pesan kepada mereka, dan mereka tak membalasnya!.

Dan memikirkan tentang kekhawatiran tersebut, saya selalu berusaha menyediakan jumlah pulsa berapa-pun nominalnya, dan mengisinya kembali ketika nominalnya akan segera habis. Hanya untuk membalas sebuah pesan (terkecuali pesan dari orang-orang iseng). Dan mungkin dengan cara kecil tersebut, kita dapat mulai menghargai ‘sinyal simpati’ dari orang lain ^_^

Tidak ada komentar:

Related Posts with Thumbnails